Saat ini kapur tulis biasa telah jarang digunakan. Kebanyakan orang beralih pada kapur tulis bebas debu atau spidol. Namun peneliti menemukan bahwa bahkan kapur tulis bebas debu memiliki efek buruk bagi kesehatan anak-anak.
Berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Carlos H Larramendi, debu kapur tulis bisa membahayakan anak yang memiliki alergi susu, seperti dilansir oleh Red Orbit (03/05).
"Bahkan kapur tulis yang memiliki label anti-debu masih melepaskan partikel kecil ke udara. Jika partikel tersebut terisap oleh anak yang memiliki alergi susu, mereka bisa batuk, bersin, dan kesusahan bernapas. Debu kapur tulis yang terisap bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada anak, membuat hidung mereka berair atau bersin-bersin," ungkap Larramendi.
Hingga saat ini data dari ACAAI telah mencatat adanya 300.000 anak yang menderita alergi susu di Amerika Serikat. Kebanyakan anak bisa menghilangkan alergi susu mereka ketika berusia tiga tahun. Namun tak sedikit anak yang masih memiliki alergi susu hingga mereka berusia 16 tahun.
Kapur tulis bukan satu-satunya hal yang harus diwaspadai oleh anak yang memiliki alergi susu. Beberapa benda seperti kertas, tinta, lem, dan lainnya juga mengandung protein susu yang bisa memicu alergi pada anak.
Meski saat ini telah banyak sekolah yang tak menggunakan kapur tulis, namun kapur tulis masih bisa digunakan di mana saja. Anak-anak biasanya bermain menggunakan kapur tulis warna-warni atau kapur tulis biasa di rumah.
Orang tua yang anaknya memiliki alergi, baik alergi debu maupun alergi susu sebaiknya waspada ketika anak-anak mereka menggunakan kapur tulis untuk bermain atau menggunakan kapur tulis di sekolah. Pastikan mereka selalu terlindungi dan tidak terlalu banyak terpapar debu dari kapur tulis.
http://www.merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar