Jumat, 21 Juni 2013

Hii! Air Kolam Renang Terkontaminasi Bakteri Tinja

Washington DC, Bagi yang tidak memiliki kolam renang pribadi, kolam renang umum menjadi pilihan untuk berenang. Namun bagaimana jika kolam renang itu terkontaminasi bakteri tinja alias bakteri yang kerap ditemui di feses manusia?

Dikutip dari Counsel & Heal, Jumat (17/5/2013) para peneliti di US Center for Disease Control and Prevention (CDC) mendeteksi materi genetik dari bakteri E. coli di 58 persen sampel air yang dikumpulkan dari 161 kolam renang umum saat musim panas di AS tahun 2012.

Bagaimana tidak mengerikan, E. coli (Escherichia coli) adalah salah satu bakteri yang ditemukan dalam perut dan kotoran manusia. Beberapa penyakit yang disebabkannya memang tidak berbahaya, tetapi penyakit lainnya dapat menjadi penyakit serius seperti gastroenteritis, infeksi saluran kemih, dan meningitis.

Selain itu, para peneliti juga menemukan materi genetik dari bakteri Pseudomonas aeruginosa, yang dapat menyebabkan ruam kulit dan infeksi telinga, di 59 persen dari sampel yang diuji. Dalam analisa ini juga ditemukan jejak bakteri Giardia intestinalis and Cryptosporidium spp, yang hanya dapat dideteksi pada satu atau dua sampel.

Penelitian terbaru yang diterbitkan oleh CDC Morbidity and Mortality Weekly Report ini menguji 161 kolam di wilayah Atlantik. Para peneliti mencatat bahwa walaupun temuan mungkin tidak berlaku untuk semua kolam renang, tapi insiden Recreational Water Illness (RWI) atau penyakit rekreasi air dengan wabah gastrointestinal akut di seluruh negeri menunjukkan bahwa perenang sering 'membawa' feses ketika berenang.

"Orang-orang yang berenang sering memasukkan feces dan patogen ke dalam tempat rekreasi air di seluruh negeri," tulis peneliti dalam laporan. Para peneliti telah mengumpulkan banyak contoh dari filter kolam renang dan menguji mereka untuk DNA mikroba dan bakteri tertentu.

Michele Hlavsa, kepala Centers for Disease Control and Prevention Healthy Swimming Program mengatakan pada NBC News bahwa ini saatnya untuk berhenti memperlakukan kolam renang seperti toilet. "Tidak ada lagi tempat lain selain kolam renang di mana dapat seenaknya buang air kecil atau besar, di tempat umum. Sebab, jika di tempat lain kita melakukan ini di depan umum, kita akan ditangkap," ujar Michele.

Michele juga mengatakan bahwa klorin dan disinfektan kolam lainnya tidak secara langsung dapat membunuh kuman, dan sangatlah penting untuk memastikan Anda mandi sebelum masuk ke kolam dan berenang. Juga, jangan menelan air di dalam kolam renang dan hindari untuk berenang ketika sakit diare atau masalah perut lainnya.

Michele menjelaskan bahwa rata-rata orang memiliki 14 gram dan kotoran di bagian belakang mereka. "Jika itu dibilas ke dalam air, kalau hanya 1 orang memang tidak banyak tetapi, semakin banyak perenang itu akan menjadi sebuah isu," tegas Michele.

"Mari kita bayangkan ada 1.000 anak-anak pergi ke water park. Mereka memiliki kira-kira 10 gram feses di bagian belakang mereka. Dan kita berbicara mengenai 1.000 gram atau 10kg dan berarti ada 24 pon kotoran di dalam air," ucap Michele.

CDC juga merekomendasikan agar para perenang pergi ke kamar mandi setiap mereka ingin buang air, mencuci tangan setelah pergi ke kamar mandi atau mengganti popok di kamar mandi dan tidak di dekat kolam renang.
http://health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar